Setelah pembangunan Jembatan Suramadu yang menghubungkan pulau Jawa dan pulau Madura selesai dan masyarakat setempat telah menikmatinya, kami pun telah berkunjung dan melintasi Jembatan Suramadu dari Surabaya ke Madura. Kami pun merasa bahwa Jembatan Suramadu sangat indah, nyaman dan bermafaat bagi masyarakat secara langsung. Permasalahan penyeberangan dari Surabaya ke Madura pada hari-hari raya yang penuh dengan kepadatan dan kemacetan sudah terselesaikan oleh kehadiran Jembatan Suramadu ini.
Apa yang terjadi di bagian barat pulau Jawa yang menghubungi pulau Sumatera ? Kondisinya adalah semakin hari semakin tak terkendali penumpukan kepadatan dan kemacetan di pelabuhan Merak-Banten dan pelabuhan Bakauheni-Lampung. Tak terbayangkan bila terjadi pada hari-hari raya, kelambatan penyeberangan sudah sangat kronis. Apa solusinya ?? tampaknya realisasi pembangunan Jembatan Selat Sunda harus segera dibangun.
Rencana desain pembangunan Jembatan Selat Sunda
Jembatan Selat Sunda adalah salah satu proyek besar (mega proyek) pembuatan jembatan yang melintasi Selat Sunda sebagai penghubung antara Pulau Jawa dengan Pulau Sumatera. Jembatan Selat Sunda ini akan menjadi jembatan terpanjang pertama di dunia yang dibangun dengan bentang tengah sekitar 2.200 meter. Pada jembatan tersebut akan dibuat enam lajur kendaraan, masing-masing tiga lajur dalam satu ruasnya. Jembatan selebar 60 meter ini juga dilengkapi dua jalur pejalan kaki dan jalur darurat. Tak hanya itu, jembatan ini juga akan dilengkapi dua rel kereta. Jembatan rencananya akan berada pada sekitar 70 meter di atas permukaan laut, dan melewati tiga pulau-pulau kecil di selat itu, yaitu Pulau Prajurit, Ular, dan Sangiang. Ini merupakan jembatan dengan panjang sekitar 31 kilometer yang akan menjadi jembatan terpanjang di dunia.
Gambar 1. Sketsa rentang Jembatan Selat Sunda
Gambar 2. Salah satu maket desain Jembatan Selat Sunda
Sejarah rencana pembangunan Jembatan Selat Sunda
Berawal dari gagasan Prof. Sedyatmo (alm), seorang guru besar di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1960 disebut dengan nama Tri Nusa Bimasakti yang berarti penghubung antara tiga pulau yaitu Pulau Sumatera, Pulau Jawa dan Pulau Bali kemudian pada tahun 1965 Soekarno sebagai Presiden RI memerintahkan kepada ITB agar melakukan uji coba desain penghubung yang hasil dari percobaan tersebut berupa sebuah terowongan tunel dan pada awal Juni 1989 terselesaikan dan diserahkan kepada Soeharto selaku Presiden RI pada saat itu dan kemudian pada tahun 1997 Soeharto sebagai Presiden RI memerintahkan kepada BJ Habibie selaku Menristek agar mengerjakan proyek yang diberi nama Tri Nusa Bimasakti, Pada tahun 1990an Prof. Wiratman Wangsadinata dan Dr.Ir. Jodi Firmansyah melakukan pengkajian uji coba desain kembali terhadap perencanaan penghubungan antara Pulau Jawa dengan Pulau Sumatera, pada hasil pengkajian menyatakan bahwa penghubung dengan melalui sebuah jembatan ternyata lebih layak bila dibandingkan dengan penghubung dengan melalui sebuah terowongan dibawah dasar laut untuk penghubung Pulau Sumatera dan Pulau Jawa.
Status terkini Jembatan Selat Sunda yang merupakan suatu megaproyek
Realisasi pembangunan Jembatan Selat Sunda atau JSS sangat tergantung pada penerbitan Peraturan Presiden Pengembangan Kawasan Strategi dan Infrastruktur Selat Sunda. Jika peraturan presiden itu dapat diterbitkan pada Juli atau Agustus 2011, maka proyek Jembatan Selat Sunda dan dua kawasan didua sisinya dapat dimulai tahun 2014. (sumer kompas.com, Sabtu, 23 Juli 2011).
Sebagai suatu megaproyek bangsa Indonesia tentu akan menelan biaya yang sangat besar. Menurut Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa di Istana Negara, Rabu (23/3/2011) mengatakan bahwa estimasi biaya pembangunan Jembatan Selat Sunda berkisar 10 miliar-15 miliar dollar AS atau Rp 87 triliun-Rp 114,5 triliun. Estimasi biaya itu masih menyesuaikan desain yang dipilih. Desain yang diinginkan adalah ada kereta api di tengahnya. Tentu biayanya akan lebih tinggi.
Bayangkan bila megaproyek ini dibangun sesuai dengan rencana, maka pengoperasiannya diperkirakan baru mulai tahun 2025. Masih lama bukan ?
Bayangkan bila megaproyek ini dibangun sesuai dengan rencana, maka pengoperasiannya diperkirakan baru mulai tahun 2025. Masih lama bukan ?
Kendala yang menakutkan terhadap gunung Krakatau
Gunung Krakatau menjulang di tengah laut ini, adalah salah satu dan satu-satunya gunung api dengan perilaku vulkanis yang spesifik, dan tidak ditemukan pada gunung api manapun di dunia. Gunung Krakatau mampu menghancurkan dirinya sendiri ketika sedang murka. Erupsinya seringkali baru berakhir ketika tubuhnya sendiri sudah lenyap. Gunung ini juga kemudian mampu membangun dirinya sendiri menjadi gunung baru. Perilaku mengerikan dari gunung api Krakatau ini bahkan sempat dituding sebagai biang punahnya Era Dinosaurus yang fenomenal itu, walau hipotesis ini masih di dalam silang pendapat di kalangan ilmuwan. Tapi betapapun, perlu disadari betul, ancaman yang ditimbulkan gunung api ini, seperti yang terjadi pada tahun 1883 yang lalu, selain kekuatan gempa besar dan beruntun, juga semburan erupsi dan awan panas yang meghancurkan, ditambah dengan kemampuannya menciptakan tsunami setinggi 30 meter yang mampu menyapu daratan hingga pantai timur Afrika dan menenggelamkan sejumlah pulau kecil di Selat Sunda dan Samudera Indonesia, melengkapi kekuatan daya membinasakannya yang luar biasa. Jembatan Selat Sunda berjarak 50 km dari Gunung Anak Krakatau ini, siapkah Jembatan Selat Sunda kita ini menghadapinya ?
Websiter Resmi: Proyek Jembatan Selat Sunda
Animasi : Jembatan Selat Sunda